Kategori
Unessential Blogging

Serius Menulis Blog

Diperbarui 21 Juli 2010 oleh Dani Iswara

Walau bahasa Indonesia dan sesekali bahasa Inggris saya masih tidak jelas strukturnya. Kapan lagi serius belajar menulis? Di mana lagi kalau bukan di media sendiri? Benar, jangan terlalu takut dengan segala aturan yang terasa mengikat. Tapi, jangan juga abaikan segala aturan pakai dan etika.

Saya pernah menyatakan tidak setuju membiarkan salin tempel tanpa etika. Membiarkan korban-korban baru berjatuhan?

Walau ini blog tidak penting, bagi saya, menuliskan dan menyuntingnya adalah proses belajar. Saya menyukai proses itu. Cukup itu saja. Maaf jika saya jarang berkunjung balik ke situs Anda. Itu hanya keterbatasan saya saja.

Bagi yang kebetulan mengunjungi blog ini, You don’t have to do these in this unessential blog. Tidak usah repotlah! Tapi jangan pula sungkan untuk memberi kritik.

Saya serius menulis! Buktinya:

  • berusaha belajar memakai istilah bahasa Indonesia baku.
  • berusaha jujur mencantumkan sumber tulisan.
  • sesekali menyuntingnya kembali jika ada masukan yang sangat bermanfaat.
  • berusaha menerapkan konsep standar Web, aksesibilitas, dan kebergunaan.

Menurut saya, dengan pendekatan semi formal dan akademis, akan relatif mudah bagi saya untuk mengonversinya ke berkas lain yang lebih formal. Tanpa banyak menyuntingnya lagi.

Hai, jangan percayai tulisan ini! Hahaha…[peringatan itu serius lho…]

15 tanggapan untuk “Serius Menulis Blog”

Artikelnya dibuat bolak-balik tanggal terbitnya Bli ? atau ada tehnik lain ? bukankah ini berpotensi mengecoh pengguna ? Kenapa harus berlaku surut ? kenapa tidak dibuat runut ? adakah alasan lain selain tidak penting ? [cukup…ada 6 tanda tanya yang juga tidak butuh jawaban yang penting ..]

Kalau masuk blog ini harus pintar-pintar melihat tautan atau mata rabun ini sering lolos ? sepertinya tidak, buktinya mas Cahya baru memberikan tanggapan beberapa jam yang lalu.

Pak Aldy,
Artikelnya dibuat bolak-balik tanggal terbitnya Bli?
Tergantung ‘draft’, Pak. Saya malas mengubahnya jadi terkini. Koneksi sering terputus saat mau publikasi. Mana hilang ‘mood’ saat mau menyunting lagi. Apalagi kebetulan saya melihat komentar asal lewat biasanya menyasar ‘posting’ terakhir.

atau ada tehnik lain?
Maksudnya teknik apa ya, Pak? Kalau ‘posting’ terjadwal, saya malah tidak pernah memakainya.

bukankah ini berpotensi mengecoh pengguna?
Mengecohnya bagaimana Pak, ya?

Kenapa harus berlaku surut?
kenapa tidak dibuat runut?
adakah alasan lain selain tidak penting?
Alasan seperti di atas itu saja.

Entah bagaimana Cahya dan lainnya mengikuti blog ini. Saya tidak peduli! Sebaiknya lakukan hal yang lebih penting lainnya saja!

Pak Aldy, menurut saya, tanda baca sebaiknya dirangkai dengan kata sebelumnya, bukan dipisah. Akan bermasalah saat terjadi spasi baru. :)

aldy,
Betul mas. Perunutan yang tidak logis ini sangat mengecoh pengguna, dan sepertinya saya juga sempat terkecoh.

Tapi paling jawabannya simpel: “karena ini blog yang tidak penting” :lol:

Mas Adi–Rismaka,
maksudnya terkecoh seperti apa?

Tapi paling jawabannya simpel: “Karena ini blog yang tidak penting.”
Belum, jawaban sakti itu masih saya simpan…hihihi…

Udah terbiasa berbolak-balik di sini. Kalau diubah urutannya lagi nanti justru mengecoh…

User friendly tidak terbatas pada teori teknis. Seseorang yang telah terbiasa menggunakan wordStar pasti kagok saat menggunakan MS Office yang dinyatakan sebagai software yang sangat user friendly. eh OOT ya… :D

Ha…ha…
@Mas Ris, Ternyata bli Dani masih punya senjata pamungkas.

Mengecoh pengguna yang hanya tahu kalau artikel terbaru selalu berada diurutan pertama, padahal admin blog sudah pernah menyatakan jika postingan tersebut tidak akan urut ( lupa artikelnya ).

Tanda baca ? ech…Mas Ardianzzz melirik…. [ jangan diteruskan ]
Lain-lainnya akur aja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.