Kategori
GNU/Linux openSUSE

Pindah ke openSUSE Tumbleweed

Diperbarui 25 Maret 2020 oleh Dani Iswara

Setelah kurang lebih 3 bulan memakai Linux Void (Dani Iswara .com), saya distro jumping lagi. Variabelnya tetap laptop lawas, x86/32-bit, rolling release, pakai MATE/Xfce atau yang lebih ringan. Dan semoga LibreOffice-nya terintegrasi baik dengan Java. Terutama untuk kebutuhan integrasi dengan pengaya Zotero dan basisdata ringan. Pilihan jatuh ke openSUSE Tumbleweed 32-bit. Cinta lama bersemi kembali. Zaman pertama pakai Linux itu bergilir sekitar Fedora Core (sekarang Fedora), openSUSE, Debian, dan Ubuntu.

Menu integrasi Java di LibreOffice (LO) Voidlinux memang disable. LO dan Java sudah sama-sama 32-bit. LO terinstal dari repositori resmi Void. Java bongkar pasang yang repo resmi yaitu openJDK/openJRE dan dari Oracle. Java gagal dimuat di LO. Ikon Zotero muncul di LO tetapi tidak ada respon ketika diklik. Integrasi Zotero gagal di LO. Lumayan, jadi ada alasan untuk pindah distro (Dani Iswara .com). Zotero standalone sebenarnya bisa terintegrasi dengan menu di LO. Jalankan saja dulu Zotero standalone-nya.

Coba dulu. Unduh liveUSB Tumbleweed 32-bit. WiFi ternyata aman. Lanjut unduh versi instal Tumbleweed. Instal pakai antarmuka grafis (GUI). Pemakaian partisi pilih cara manual karena partisi DATA di Windows malah masuk proposal partisi openSUSE. Mungkin karena ukurannya yang lumayan lega. Desktop pilih Xfce supaya ringan. Di Void kemarin sudah coba dengan MATE. Instalasi lancar jaya.

openSUSE Tumbleweed with Dani iswara

Per tanggal 24 Maret 2020, versi terakhir yang terinstal:

  • openSUSE versi 5.5.9-1-pae (kernel 5.5.11 stabil terakhir),
  • Mozilla Firefox versi 74.0 (sama dengan yang terbaru),
  • LibreOffice 6.4.2.2 (versi 6.4.2 yang fresh branch; 6.3.5 yang stabil),
  • GIMP 2.10.18 (sesuai versi terbaru),
  • VLC 3.0.8 Vetinari (versi terakhir),
  • Inkscape 0.92.4 (sudah versi terkini).

Tadi siang situs dokumentasi, Wiki, dan forum resmi openSUSE sedang ada gangguan. Malam ini sudah bisa diakses kembali. Situs Komunitas openSUSE Indonesia masih aktif.

openSUSE punya 2 versi rilis. Leap dan Tumbleweed. Leap yang lebih stabil. Memadukan kode sumber SUSE Linux Enterprise (SLE) versi korporasi dan komunitas. Leap diset punya rilis minor. Penggunanya diharapkan memperbarui dalam 6 bulan berikutnya. Siklus hidupnya 18 bulan untuk pemeliharaan dan pembaruan keamanan per rilis minor. Versi Leap 15 akan memperoleh pembaruan pemeliharaan dan keamanan selama 36 bulan.

Tumbleweed memakai Proyek Factory, yang dikenal sebagai pengembangan internal distro openSUSE. Proyek ini digunakan sebagai basis kode pengembangan bergulir untuk openSUSE Tumbleweed. Sebenarnya repo Factory tidak dijamin sepenuhnya stabil. Pengujian otomatis dilakukan via openQA. Setelah selesai dan repo dianggap konsisten, repo sinkronisasi ke mirror unduhan, jadilah Tumbleweed. Pemutakhiran bisa terjadi 2-3 kali seminggu.

Berapa lama saya bertahan di openSUSE? Colek veteran openSUSE

4 tanggapan untuk “Pindah ke openSUSE Tumbleweed”

hai mas.. hhmm..

tadinya mau nyoba opensuse sebagai sistem utama.

tapi sepertinya saya tidak cocok deh, karena setelah install, ternyata gak bisa masuk sebagai user biasa yang namanya saya samakan dengan user dari distro yang saya pakai sebelumnya.

saya pakai partisi /home tersendiri, jadi itu tidak ikut terhapus saat gonta-ganti distro.

jadinya usernya terdeteksi dan gagal login. tapi kalau bikin user baru, baru bisa login ke desktop. karena hal sepele ini akhirnya saya balik pakai solus saja. hikx..

ternyata bukan saya saja yang distrohopper, salam kenal mas.

salam kenal mas rafi, kadang emang malah bisa ribet sendiri kalo setelan .config di partisi home beda-beda distro..beda versi distro yang sama aja bisa kejadian error :)

Saya menggunakan Opensuse dari tahun 2010 sebelumnya distro utama yang saya gunakan adalah slackware dari tahun 2000 sedangkan distro pertama yang saya pakai adalah redhat dari tahun 1998 , meskipun menggunakan opensuse sebagai main distro juga suka pasang beberapa distro dipartisi lain dengan multiboot grub

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.