Diperbarui 31 Maret 2010 oleh Dani Iswara
Minimal blog itu diakses oleh pengelolanya. Jika pengelolanya termasuk fakir lebar pita/fakir ‘bandwidth’™–kurang leluasa dalam koneksi Internetnya, semestinya desain blognya pun menyesuaikan. Kecuali desain blog memang ditujukan untuk pihak lain.
Kekurangleluasaan koneksi Internet di sini bisa termasuk:
- Jatah lebar pita terbatas.
Entah itu jatah per bulan atau memang perhitungan berbasis volume. - Kecepatan akses yang lambat.
Memang sekian kecepatannya atau berada di area yang padat trafiknya. - Kombinasi kedua hal di atas.
Di sisi pengguna terkait peramban Web dan sistem operasi yang dipakai, bisa diakali dengan cara:
- Nonaktifkan pemutakhiran otomatis.
- Termasuk matikan atau hapus ‘Latest Headlines’ di Firefox.
- Menonaktifkan tampilan gambar, animasi, video, flash, iklan, fungsi sejenis java, AJAX, dan ‘javascript’ lain. Termasuk ‘widget’ yang tidak penting. Misalnya dengan kombinasi setelan di peramban plus bantuan ekstensi NoScript dan AdBlock.
- Jika halaman Web menjadi tidak aksesibel, aktifkan fitur semacam ‘View » Accessibility Layout’ di Opera, atau ‘View » No Style’ di Firefox.
- Aktifkan tembolok/’cache’.
- Waspadai fitur ‘auto refresh’ atau ‘auto loading’ dari halaman Web.
- Akses versi ‘mobile’ situs. Misalnya m.twitter.com, m.facebook.com, dan sejenis m.example.com lain.
Nah dari desain blognya, semestinya juga terlihat status kefakirannya. Mengaku fakir bandwidth tapi mengelola blog kaya fitur? Buka blog sendiri saja susah, apalagi punya orang lain. Tapi mungkin, kadar keleluasaan Internet tiap pengelola blog berbeda. Level kefakirannya lain satu sama lainnya.
Jadi, desain–jika bisa disebut demikian saking sederhananya–blog tidak penting ini jelas milik seorang fakir bandwidth™. :)
5 tanggapan untuk “Desain blog fakir bandwidth”
Weleh-weleh…, ngaku fakir makan dan ngenet-nya di cafe lagi :p
Cahya,
selain kampus, mana lagi yang murah? :P
[…] dengan kondisi yang ada. Tidak mungkin memaksakan diri memakai skrip mutakhir secara masif. Jadi, desain blog fakir bandwidth ini mencerminkan kondisi pengelola yang sebenarnya. Keterbatasan dan ketidakmampuan itu pula yang […]
[…] am not a web designer nor developer. Just a simple blogger. Bad Internet connection is my friend. Low bandwidth design, call it that way. Less images, simple user interfaces, […]
[…] status pengelolanya seperti di atas, blog tidak penting ini saya nyatakan blog fakir 'bandwidth'. Sampai-sampai Cahya Legawa pun berseloroh, jika ada yang men-'deface' dan mengganti […]