Diperbarui 17 Juni 2016 oleh Dani Iswara
Tiap tindakan ada risikonya. Begitu pula dengan sistem pemutakhiran Linux Arch yang memakai model rolling release. Pasang/’install’ sekali, mutakhirkan kemudian secara bertahap. Kontrak sosial sebagai pengguna Linux umumnya menyebutkan risiko berikut ini. Mesinmu tanggung jawabmu. Kenali distro dan mesinmu, atau semuanya menjadi kacau balau.
Memang sudah disarankan, untuk pemutakhiran Linux Arch, selalu pakai perintah sudo pacman -Syu
. Sinkronisasi ke ‘mirror’ termutakhir–bukan sekadar tercepat/terdekat. Lalu ‘upgrade’ dengan paket terkini. Jangan lupakan paket-paket yang terkait atau ‘dependency’-nya. Sangat tidak dianjurkan jika hanya melakukan pacman -Sy
lalu pacman -S [paket-tertentu]
. Kecuali pengguna yakin apa yang akan terjadi.
Dan itu menimpa Linux Arch saya. Maksud hati mencicil pemutakhiran dengan koneksi Internet merayap. Setelah start ulang, saat mengakses sistem X, pesan sejenis berikut muncul:
error while loading shared libraries: libssl.so.0.9.8: cannot open shared object file
atau
error while loading shared libraries: /usr/lib/libcrypto.so.1.0.0: file too short
Pesan galat ini muncul karena pemutakhiran paket openssl-1.0.0
yang harusnya diikuti oleh paket-paket lain dengan dependensi serupa. Padahal sistem sebelumnya masih memakai pustaka/’library’ dari paket openssl-0.9.8
.
Meluncurlah ke Forum Linux Arch. Alternatif solusinya menurut saran Pierre, salah seorang pengembang desktop K, seperti di bawah ini. Sesuaikan dengan versi berkas openssl
yang bermasalah.
- Lakukan ‘symlink’ sementara, sebagai ‘root’:
ln -s /usr/lib/libssl.so.1.0.0 /usr/lib/libssl.so.0.9.8 ln -s /usr/lib/libcrypto.so.1.0.0 /usr/lib/libcrypto.so.0.9.8
ln -s /usr/lib/libssl.so.0.9.8 /usr/lib/libssl.so ln -s /usr/lib/libcrypto.so.0.9.8 /usr/lib/libcrypto.so
- Jalankan
pacman -S libarchive libfetch pacman
. - Mutakhirkan kembali seluruh sistem dengan perintah
pacman -Syu
.
Jika belum berhasil, lakukan perbaikan pacman
secara manual:
- Unduh paket
libarchive
(di google code) danlibfetch
(di arsip netbsd). - Ekstraksi ke direktori ‘/’ atau ‘root’.
- Jalankan perintah
pacman -Sf libarchive libfetch
. - Mutakhirkan mesin dengan
pacman -Syu
.
Pesan moral tambahan dari saya:
- Siapkan satu sistem operasi lain (semacam ‘dual boot’) yang dijaga tetap stabil.
- Gunakan LiveCD/DVD untuk reparasi di lingkungan
chroot
. - Siapkan lingkungan desktop lain.
- Masalah adalah bagian dari investasi.
5 tanggapan untuk “Risiko Rolling Release”
Lama gak berkunjung kesini..
Saya juga punya pengalaman susahnya pke distro Rolling Release dan berakhir install ulang, karena udah gak bisa dipecahkan lagi masalahnya (sebatas kemampuan saya tentunya :D )
Akhirnya coba install lagi Arch yang versi 2010.05 sekalian nyicipin arsitektur x86_64..bisa dibayangkan mulai dari awal banget. tapi yang jelas tetep semangat!! :D
nearie,
ya begitulah. Di balik adem ayemnya milis dan forum lokal terkait archlinux, mungkin memang tidak banyak masalah dalam pemakaian. Atau setidaknya sudah tercantum di Wiki Arch. Bisa belajar sendiri. Tapi ya itu, karena keteledoran saya sebagai pengguna, kena deh risikonya. :)
[…] Mengacu pada salah satu tulisan Pak Dani Iswara tentang keuntungan dan kerugian distro Rolling Release dan juga tulisan tentang risiko distro Rolling Release. […]
[…] untuk deteksi driver WiFi mungkin terjadi. Sudah risiko distro rolling-release (Dani Iswara .com). Tapi, kebetulan saya tidak bermasalah dengan WiFi Broadcom 4312 di netbook. […]
alhamdulillah archlinux saya aman selalu hehehe