Diperbarui 6 Agustus 2010 oleh Dani Iswara
Di level lokal mungkin relatif sepi. Tidak berlaku di level internasional. Karena forum resmi GNU/Linux Arch (bbs.archlinux.org) tetap aktif. Apakah karena kesadaran akan kontrak sosial untuk googling dulu, baru tanya kemudian? Atau karena penggunanya memang sedikit?
Milis/senarai komunitas Linux Arch Indonesia di groups.google.com masih eksis. Walau memang sepi belakangan ini. Setidaknya antara pertengahan Juni hingga awal Agustus 2010, milis sepi. Padahal sudah ada 60 anggota terdaftar. Situs resmi Arch Linux Indonesia (archlinux.or.id) juga ada. Sebagian archer—sebutan untuk pengguna Linux Arch—mungkin masih aktif di saluran IRC #archlinux-id server irc.freenode.net atau webchat.freenode.net (tiap pukul 20.00 sampai ketiduran) & jejaring sosial lain.
Wajar jika pengguna baru akan berpikir ulang untuk memilih & memakai distribusi/distro ini. Kalau hanya saya sendiri yang memakai, minta tolong siapa nanti? Jangan-jangan para pendahulu archer sudah beralih 'agama' ke distro lain.
Tiap distro Linux biasanya membentuk kemandirian belajar. Sebagai pemelajar Linux, pengguna butuh niat untuk memahami pilihan distronya. Apalagi jika itu distro yang kurang populer. Tidak mengedepankan kontrol antarmuka berbasis grafis. Sentuhan perintah aneh via terminal masih jadi senjata andalan. Mengatasi masalah mandiri sudah jadi kebiasaan. Asumsi penyemangatnya, mungkin ada pengguna lain yang sudah/pernah mengalami kondisi & masalah serupa.
Troubleshooting/pemecahan masalah mandiri
Seperti kasus upgrade kernel26-2.6.34.2-2 belakangan ini:
... error: failed to commit transaction (conflicting files) kernel26: /lib/modules/2.6.34-ARCH/modules.devname exists in filesystem kernel26: /lib/modules/2.6.34-ARCH/modules.softdep exists in filesystem Errors occurred, no packages were upgraded.
Dengan mengetikkan salah satu pesan galat di atas, Google memberi petunjuk.
Di forum resminya, isu kegagalan upgrade kernel26-2.6.34.2-1 sudah teratasi. Cukup dengan melakukan:
sudo pacman -Sf kernel26 sudo pacman -Sf kernel26-headers sudo pacman -Syu
Risiko untuk deteksi driver WiFi mungkin terjadi. Sudah risiko distro rolling-release (Dani Iswara .com). Tapi, kebetulan saya tidak bermasalah dengan WiFi Broadcom 4312 di netbook. Setelah reboot, semuanya berfungsi dengan baik.
Beberapa masalah biasanya terselesaikan dengan cara klasik, googling. Ya, begitulah jadi seorang archer.
18 tanggapan untuk “Komunitas Linux Arch Sepi”
Mirip-mirip deh dengan Textpattern… :(
ardianzzz,
Di Linux Gentoo dulu juga serupa ini.
Yup, green gecko for sure…
Hehe tadi mau menjadi pengomentar yang pertama.
Tapi memang rada kesal juga belum bisa merasakan distribusi/distro yang satu ini. Ah, sepertinya masih butuh bantuan yang banyak nih — jangan sepi dong! :(.
Jangankan Arch Linux, saya sebagai pengguna Ubuntu saja masih merasa sangat ribet saat mau install driver SIS untuk notebook saya :( Sampai sekarang saya masih gagal. Padahal sudah lewat terminal dengan perintah-perintah aneh. Sudah googling sana-sini dan bahkan sudah konsultasi langsung dengan ketua organisasi pengguna Linux di kota saya (lewat HP). Masih mentok juga..hahaha..
Tapi dari masalah itu, pengetahuan teknis saya soal Ubuntu jadi makin bertambah. Berkat googling sana-sini, akhirnya mau tidak mau harus baca tulisan-tulisan teknis dan teoritis seputar Linux. Masalah tidak selamanya buruk :p
agung,
Kalau ada pertanyaan di forum atau milis Linux Arch, pasti disambut. Beliau-beliau baik hati kok.
iskandaria,
Tergantung niat vendor SIS itu sendiri, sebenarnya mau membantu penggunanya atau tidak! Tunggu saja para pengembang open source berkreasi.
Milis lokal memang sepi, mungkin sudah waktunya untuk sekedar berjalan-jalan ke Forum punya Kaskus. Ada Arch Linux Community di sana.
NB: Dilarang Pertamax! :D
nearie,
Ya di sana juga ada. Terima kasih tambahannya.
Haha, militan juga. Tak segan membalas ejekan dari yang tidak suka Arch Linux. :)
Saya dulu pernah menggunakan Slax, yang muat di dalam flashdrive 256MB. Sepertinya komunitasnya “agak” lebih ramai. :)
Ardianzzz,
Ada saja mungkin yang militan—demi kehormatan distro yang dipakai—halah!
Forum PCLinuxOS lokal malah sudah sepi bahkan sudah bubar sampai 2x dari pclinuxos.web.id, pclinuxos-id.org, sekarang masih ada baru indonesiapclinuxos.co.cc. entah apakah akan sepi kembali atau malah bubar kembali. Otomatis user PClinuxos seperti aku bergerak sendirian, dan ikut gabung ke luar negeri saja. :D
cidtux,
Ya begitulah. Lebih 'mudah' memakai distro Linux karena kepopuleran dukungan komunitasnya. Padahal sebenarnya dokumentasi resminya sangat memadai, walau tanpa dukungan komunitas lokal yang ajeg.
ARCH is roling release good in OS…..
Selama kita baca situasi terakhir di forum, selebihnya aman lah.. :D
Rolling release juga berisiko!
arch linux menyenangkan bagi orang yang kurang suka gui soalnya instalasinya sesuai dengan selera
Akhirnya berhasil juga meski hanya via virtualbox hehe… :D
@Agung – koneksi yang melimpah biasanya pakai Arch … ????
Mas Cahya, tidak sepenuhnya seperti itu :D.
Saya cuman pasang Debian, Puppy, Slitaz, Ubuntu MATE, Elementary dan Arch saja kok – mesin virtual hahaha…