Diperbarui 31 Mei 2010 oleh Dani Iswara
Boleh saja, kan? Blog tidak harus ada yang mengunjungi dan mengomentari. Menulis silakan jalan terus. Sanggup? Tidak ada yang melarang, kan?
Teknik–tips, trik, cara atau apa pun namanya–dalam menulis blog demi menjaring trafik, meningkatkan jumlah pengunjung, banjir komentar, menarik perhatian publik, ranking satu di Google, memperoleh uang, monetisasi hingga kaya, meraih kepopuleran, dan pelbagai konversi lainnya, sepertinya sudah biasa dan lumrah. Sangat mudah ditemukan via mesin telusur atau pencari Internet terkenal, seperti Google, Yahoo, dan Bing. Menjadi idaman bagi sejumlah narablog. Tentu tidak salah. Apapun tujuannya, tekunilah target tersebut demi mencapai yang dicita-citakan melalui jalan yang anda yakini kebenarannya.
Tips dan trik sebaliknya agak jarang ditemukan di Internet. Jika judul tulisan seperti 'Kiat menjaring sekian juta pengunjung blog tanpa blog' dianggap terlalu bombastis, maka kiat tetap menulis blog tanpa pengunjung dan pengomentar harusnya juga ada. Tidak, bukan pesimis. Bukan bunuh diri. Bukan pula membangun rumah kosong berhantu, kecuali pemiliknya adalah hantu.
Jika bukan untuk mengecoh pengguna dikunjungi, dikomentari, bertengger di peringkat atas hasil penelusuran atau pencarian Internet, lalu buat apa 'ngeblog'? Yang itu sih, renungkan sendiri jawabannya. :)
Menulis itu ibadah. Menulis itu berkarma. Menulis itu orgasme dan klimaks. Masih kurang? Cari sendiri ya…
Setidaknya dengan upaya itu, sedikit-banyak bisa melepas keterikatan dan kecanduan untuk 'blogwalking' demi kunjungan balik, menyembah trafik, bahkan hingga mengecoh pengguna via URL.
Maaf, komentar ditutup. :)