Kategori
Unessential Blogging

Copywriting Judul Tulisan Blog Numerik

Diperbarui 28 Juli 2010 oleh Dani Iswara

Menulis judul tulisan blog cara klasik dengan menyisipkan metode numerik atau yang bersifat angka akan tetap abadi. Copywriting teknik daftar akan selalu menarik cukup banyak perhatian. Seperti juga menikmati konten yang jelas dibedakan tiap pokok pembicaraannya seperti pada ‘listing’.

Ada yang senada, ada juga yang kontra.

Menurut saya, situs webpagesthats*ck.com sendiri bukanlah situs dengan antarmuka yang mudah dipahami. Tulisannya berjudul How to Write Bullsh*t Article Titles that Sound Profound and Get Readers menyebut:

There isn’t any content there. It’s somebody going out to Google and running some searches and then compiling the links, grabbing screen shots and adding a paragraph of text to each entry. It’s like those CDs you see advertised on TV: 40 Power Ballads. Yeah, that’s creative.

Menurut saya pribadi, tulisan berjudul numerik agak riskan.

  • Mengapa hanya sepuluh?
  • Siapa yang menentukan angkanya?
  • Atas dasar apa penentuan bilangannya?
  • Yakin hanya sekian jumlahnya?
  • Berarti judul & URL-nya tidak mungkin diubah dengan pembaruan nominal?
  • Tidak mungkin akan ada penambahan atau pengurangan tiap itemnya, kan?
  • Tidak mungkin juga menerima masukan baru?

14 tanggapan untuk “Copywriting Judul Tulisan Blog Numerik”

Kalau berkaitan dengan statistik, biasanya kan memang membatasi, misalnya 10 besar, 10 yang terbanyak, 10 paling umum dan sebagainya, bukan berarti yang lain tidak ada.

Cahya,
Yang wajar ditandai dengan tag ol ya tidak masalah jika memang semantiknya demikian. Memang harus diurut berdasar perhitungan tertentu.

Yang buat pastinya memiliki pertimbangan tertentu, bagi orang lain item yang perlu disajikan lebih dari sepuluh, tapi yang punya artikel bilangnya hanya sepuluh.

Yang penting jangan buat ‘ketegasan’, misalnya : “inilah (10) sepuluh item yang bla…bla…”, mungkin bisa diakali dengan “inilah beberapa item yang bla…bla…”, jika dibelakang hari ada masukan/ada tambahan, tinggal tambahkan saja :D

Artikel ini membuat saya jadi merasa tersindir karena saya suka sekali membuat judul artikel yang seperti itu, ada poin angka di depan judulnya. Bahkan di artikel blog saya yang berjudul: 11 tips membuat judul agar menarik, salah satunya adalah dengan memberikan poin angka di depannya.

Alasannya, pemberian poin angka 1, 2, 3 dst di depan judul akan memberikan efek penting, klimak dan lebih menarik yang bisa memancing rasa ingin tahu pembaca daripada poin berupa bullet atau tanpa menyebutkan jumlahnya.

Sependapat dengan komentar Mas Cahya, pemberian angka lebih untuk bertujuan statistik, atau memudahkan kerangka berpikir kita saja. Bukan untuk tujuan seperti poin-poin yang Mas Dani tanyakan dalam pertanyaan di artikel ini.

Namun, saya saya bisa menerima, dengan membaca artikel ini saya jadi tahu ada sudut pandang berbeda dalam menginterpretasikan sebuah judul yang berangka.

Sebagai jalan tengah saya biasanya selalu memberi ruang bagi pengunjung untuk menambah jika memang ada yang perlu ditambahkan. Termasuk bila ada yang berniat menguranginya, saya persilahkan.

Pemakaian numerik pada judul lebih mudah dipahami dan dipindai (kata mas ardianzzzzzzzzz), serta juga lebih bombastis (kata mas aldy) -menarik minat orang untuk membacanya-.

Manfaat lain adalah, bila poin dibatasi (misal hanya 10, sementara poin yang sesungguhnya bisa lebih dari 10), maka akan menarik minat pembaca untuk meninggalkan sampah komentar atau diskusinya.

Saya agak terkecoh ketika membaca judul posting ini. Kirain saya membahas masalah judul blog. Ternyata judul tulisan blog (alias judul posting). Beda lho antara judul blog dan judul tulisan blog. Judul blog misalnya seperti ‘unessential weblog’. Sedangkan judul tulisan blog ya seperti ‘copywriting judul blog numerik’ :p

Dulu saya memang pernah menulis topik ini. Tapi belakangan malah sudah jarang/tidak pernah saya praktekkan, padahal ada beberapa isi tulisan saya yang berupa penjabaran via numbering. Saya juga tidak tahu apa penyebabnya :D

Pak Joko Sutarto,
Jika memang harus merinci seperti pada “5 Sila Dasar Negara”, ya tidak masalah kan, Pak.

Pemberian numerik itu memang terbukti efektif, seperti saya sebut di awal tulisan.

Jika ada perubahan butir pada konten, berarti judulnya berubah, Pak?
Misal jadi “10+ Alasan Tidak Berkomentar di Blog”. Kalau berkurang? :)

rismaka,
Biasanya jarang ada yang mau menyunting lagi jika ada tambahan. Walau dasar jumlahnya tidak ada alasan yang jelas!

iskandaria,
Terima kasih koreksinya.
Menurut Wikipedia, Blog” can also be used as a verb, meaning to maintain or add content to a blog.

Mas Dani, Jika ada perubahan butir atau beberapa poin ada yang berubah saya mengoreksinya dengan memberikan note di bawah artikelnya. Contoh artikel saya “10 Alasan Mengapa Saya Tidak Suka Blackberry”.

Saya rasa itu sudah cukup. Kecuali kalau jumlahnya itu menyangkut sesuatu yang sangat prinsipil dan terjadi kesalahan dalam jumlahnya, mau tidak mau ya harus diedit judul dan URLnya. Tapi saya belum pernah punya jenis tulisan yang seperti itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.