Kategori
GNU/Linux Mobile Blogging

Tanya Jawab Pemula Linux

Pengguna pemula Linux sering dihadapkan pada pertanyaan sederhana. Harus pilih sistem operasi yang mana? Distro mana yang lebih baik? Saya juga pemula Linux yang pernah coba-coba distro Linux. Berbagi itu indah…

Diperbarui 12 Maret 2020 oleh Dani Iswara

Saya mulai terpapar seputar GNU/Linux sekitar tahun 2007-2008. Belajar otodidak selama di kos. Internetnya pakai jaringan Indosat M2 di modem mobile saat itu. Sempat beberapa kali membeli majalah InfoLinux (sekarang sudah tidak terbit) eceran yang ada bonus CD atau DVD-nya. Kadang nebeng di kafe sekadar nyari WiFi gratisan. Bareng sejawat Cahya Legawa. Sempat juga unduh beberapa berkas ISO Linux di kampus pakai mirror lokal. Sebagai pengguna kasual, mahasiswa dan blogger. Beberapa tulisan lawas tentang Linux ada di blog lama (yang sudah berpindah tangan) daniiswara dot net.

Kenapa pakai Linux?
Dulu karena penasaran aja. Ternyata ada makhluk lain di luar Windows dan Mac. Sebagian juga karena terpaksa. Laptop dengan Windows bawaannya makin lambat. Kebetulan juga pas ada lomba blog tentang Linux di Bandung waktu itu. Alasan keren pengguna lainnya biasanya karena tuntutan kerjaan. Kerjaan yang berhubungan dengan peladen dan aplikasi khusus Linux. Atau sekadar supaya dibilang keren. Kayak hacker. Alasan lain paling-paling diisi keunggulannya dibanding sistem operasi lain.
Apa kelebihan Linux?
Kelebihan umum Linux yang diklaim biasanya karena ‘relatif’ lebih stabil, aman, mudah dikustomisasi, ringan, menarik dipelajari, open source, dan mudah diperoleh. Relatif, maksudnya ya kembali ke versi distronya dan tipe pemakainya. Ada yang semudah Windows, tetapi ada juga yang terkesan sulit. Di Linux, semuanya pilihan. Pengguna yang memilih kelebihan apa yang dicari di sebuah distro Linux. Banyaknya pilihan distribusi di dunia Linux jadi suatu kelebihan sekaligus kekurangan. Linux lebih cocok untuk power user yang ingin punya kendali lebih atas sistem operasi yang dipakainya.
Apakah Linux bisa menggantikan Windows atau Mac di laptop saya?
Kenapa harus membuang salah satunya? Kalau bisa, ambil saja keuntungan masing-masing. Satu laptop atau PC dipasang 3-4 (atau lebih via extended partition) sistem operasi Windows, Mac, dan beberapa distro Linux. Sayang kalau lisensi Windows atau Mac-nya asli lalu dibuang begitu saja. Nikmati saja kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kalau memang harus memilih, sesuaikan dengan tuntutan tugas, kerjaan, dan kemampuan penguna. Baca juga Jangan Pakai Linux (Dani Iswara .com).
Linux apa yang termudah untuk penggunaan sehari-hari?
Rumusnya, pilih distro Linux yang sesuai kebutuhan. Ada distro Linux yang mengkhususkan diri ke fungsi sebagai server, desktop, kompatibilitas hardware jadul, sampai out of the box tinggal langsung pakai setelah terinstal. Atau pilih yang lebih menantang. Instal sistem dasarnya saja bisa sampai keriting satu harian. Sambil baca dokumentasi sana-sini. Sekolah, kerjaan, pacar, istri, anak bisa terlantar telantar! Baca juga Memilih Distro Linux Independen (daniiswara.com).
Apakah ada distro Linux terbaik?
Distro Linux menjadi terbaik di tangan pengguna yang tepat. Kalau benar-benar sudah merasa cocok dengan salah satu distribusi/distro Linux, biasanya merasa berat hati untuk pindah distro. Bahkan cenderung fanatik. Windows dan Mac juga ada fansboy-nya kan? Kalau ada yang lebih baik, kenapa tidak pindah pacar distro?
Bagaimana cara mulai belajar dan instal Linux?
Baca-baca dan coba-coba. Bisa mulai dari memahami konsep GNU, open source, kenali hardware komputer yang dipunyai, dan persiapan partisi disk. Nanti ketemu alasan kenapa masih ada driver hardware yang ‘tidak’ terdeteksi otomatis oleh Linux. Acak-acak situs distrowatch dot com untuk memilih distro yang cocok. Coba dulu versi live CD/DVD/USB-nya. Atau coba di sistem virtual. Misal mulai dari distro paling populer dan relatif ramah pengguna seperti Linux Mint, PCLinuxOS, MX Linux, Manjaro, Debian, Ubuntu, Puppy Linux, KNOPPIX, elementary, Fedora, dan openSUSE. Unduh berkas ISO dari situs lokal seperti Kambing UI. Jangan surut baca dokumentasi resmi masing-masing distro. Modalnya cuman niat, baca/tonton dan jangan kapok!
Kapan-kapan dilengkapi lagi… :)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.