Diperbarui 19 November 2012 oleh Dani Iswara
Saat menemukan kesulitan menyimpan beberapa judul halaman atau dokumen Web ke media penyimpanan, bacaan lama Aksesibilitas Karakter Pemisah Judul Tulisan Blog (Dani Iswara .Net) kembali saya baca.
Beberapa kesulitan yang terjadi saat melakukan ritual ctrl + s antara lain:
- Judul atau nama halaman/dokumen/berkas Web yang tidak unik sehingga harus mengetik manual nama/judul berkas.
- Pemakaian karakter yang berlebihan seperti tanda baca titik dua (:), bar vertikal (|), tanda seru (!), dan tanda tanya (?) menyebabkan dokumen sulit disimpan.
Poin terakhir umumnya terjadi saat menyimpan ke partisi media berformat FAT32 ala Windows. Ya saya masih memakai format tersebut di Linux untuk tujuan berbagi data & kemudahan baca tulis jika suatu ketika berniat memasang sistem operasi Windows lagi. Pun kebanyakan media penyimpanan seperti ‘USB flashdisk’ & ‘harddisk’ eksternal yang saya pakai, terkoneksi ke sistem operasi Windows milik rekan atau hanya itu yang tersedia di kafe Internet & layanan publik.
Untungnya, beberapa format sistem operasi modern saat ini mampu menghapus otomatis karakter tersebut atau memilih nama berkas yang lebih sederhana. Tidak lagi repot untuk mengetik ulang tiap nama berkas yang akan disimpan.
19 tanggapan untuk “Judul Dokumen Web Anda Sulit Disimpan”
Kalau dokumen formal rasanya dulu tidak akan berisi banyak tanda baca kecuali mungkin dash, kalau tidak formal yang sudah biarkan saja dalam sistem cloud computing.
Pengalaman saya sih, karakter spesial pada judul otomatis di’remove’ saat akan disimpan sebagai berkas. Mengenai
Saya kurang mengerti. Tidak unik di situ maksudnya seperti apa ya?
Cahya,
Dokumen formal (misal jurnal format html & pdf) biasanya justru banyak berisi titik dua.
Iskandaria,
Penghapusan otomatis karakter tersebut kadang membuat susunan judul berpeluang menjadi kurang logis.
Judul tidak unik itu biasanya karena elemen/tag
title
tidak dioptimalkan menyesuaikan dengan judul per halaman/dokumen.kadang2 blog dari wordpress maupun blogspot juga ada yang tidak dapat disimpan halamannya. Itu kenapa ya?
kira-kira kedepanya bisa disave nggak ya?edit (oleh admin): kira-kira ke depannya bisa di-‘save’ ngga ya?
Tentang poin yang terakhir, karakter berlebihan. Maksudnya sulit disimpan seperti apa?
archit3x,
Tidak bisanya bagaimana ya maksudnya?
Jeprie,
Skenarionya: saya harus me-‘rename’ atau menghapus karakter tersebut dari nama judul berkas yang di-ctrl+s saat menyimpan ke partisi berformat FAT32 dengan mesin Linux saya. Karakter tersebut umumnya terhapus otomatis saat menyimpan ke partisi Linux seperti ext3, ext4, reiserfs.
Mas Dani,
dulu saya lebih suka menyimpan sebagai ‘single file’ (.mht) dengan peramban Opera. Ya, menurut saya lebih praktis saja. :D
Apakah yang saya lakukan itu juga berpengaruh dalam sulit atau tidaknya penyimpanan halaman web? Soalnya tidak pernah memperhatikannya.
agung,
Di Peramban Web Firefox saya memakai ekstensi Mozilla Archives Format yang mengompresi berkas (X)HTML menjadi tunggal. Berkas akan berekstensi .maff atau .mhtml (.mht). Kesulitan menyimpan yang sama pun masih saya alami.
[…] mereka. Anton Muhajir, Lode Suriyani, Dokter Cock, Brokencode, Dek Didi, Ancak, Gendo Suardana, Dani Iswara, Dokter Oka Negara, Gentry Amalo, DeVari, Trimartono, Made Yanuar, Arie Suriasih, Fenny Ajaib, Adi […]
Sepertinya judul blog saya menggunakan extended unicode, maaf… :)
ardianzzz,
Kapan-kapan punya situ saya coba simpan halamannya.
wah Bli Dani sibuk belakangan ini :D.
Oh ya, apa bentuk pengarsipan dari web memang sebaiknya disimpan dalam bentuk .mht atau .html? Apa tidak bisa dalam format lainnya, sedemikian hingga judul yang berisi elemen “unik” ini tetap begitu?
Cahya,
Mengenai penyimpanan berkas Web, tergantung kebutuhan pengguna. Apakah lebih menyukai berkas tunggal terkompresi ala .mhtml atau .maff (pastikan peramban lain mampu membaca ekstensi terkompresi), klasik html+folder, atau sekalian pdf atau versi cetaknya saja.
Bli Dani,
Saya memilih bookmarking (e.g. via tumblr, wp – lebih mudah di bagian archiving) tentu saja karena tidak punya kebiasaan membaca luring seperti Bli Dani.
Jika saya perlu membaca luring, biasanya saya salin tempel saja. Toh yang dicari isinya, dan dengan ini malah cenderung mengabaikan judul dan elemen judul itu sendiri. Yah, kebiasaan saja sih.
Cahya,
Kalau cari konten jurnal beserta tautannya kan susah sekadar salin tempel.
Bli Dani,
Kalau konten jurnal dan tautannya kan akan langsung masuk saat salin tempel, ya ndak sih? (Pengalaman saya begitu, kecuali pas nempelnya semua bentuk HTML dihilangan).
Tapi yang biasanya tidak tersimpan adalah pranala navigasi.
Saya baca kok gak paham maksudnya ya?
Hehehe maklum ilmu pengetahuannya masih dikit
rauff,
Contoh: coba simpan halaman Flickr yang di
title
-nya ada judulFlickr: Your Photostream
ke partisi FAT16 atau FAT32. Bandingkan dengan menyimpannya ke partisi natif Linux seperti reiser, ext3, ext4.