Diperbarui 30 Agustus 2010 oleh Dani Iswara
Dibanding konsep Web usability/kebergunaan Web, prinsip keteraksesan Web lebih tahan lama, tidak berubah, ajeg (bahasa Bali). Kebergunaan cenderung mengikuti selera kebanyakan pengguna saat itu. Sesuai dengan perkembangan teknologi. Keduanya sebenarnya sama-sama mengikuti kecanggihan teknologi. Hanya saja, perkembangan alat bantu teknologi untuk penyandang disabilitas belum membantu sepenuhnya.
Apakah suatu ketika penyandang disabilitas hendaya kognitif seperti autisme & disleksia tidak ada lagi yang butuh konten Web dengan bahasa yang sederhana? Apakah suatu saat nanti pengunjung akan lebih senang menikmati konten teks di Web dengan kontras (warna, suara) yang tidak memadai? Apakah paragraf dengan teks rata tepi kanan-kiri umumnya akan lebih disukai pengguna? Apakah konten blok teks tercetak miring akan lebih nyaman dibaca?
Mungkin saja dunia berubah.