Kategori
Web Accessibility

Aksesibel Berisiko

Diperbarui 19 Agustus 2010 oleh Dani Iswara

Tampilan halaman muka Web/blog yang ringkas & aksesibel mungkin berisiko dilihat dari sudut pandang lain. Aksesibel di sini maksudnya mudah diakses via peramban Web bergerak/mobil & koneksi Internet lambat bin mahal. Umumnya di halaman tersebut hanya disajikan daftar beberapa tulisan terkini atau sejumlah cuplikan tulisan. Bahkan hanya berupa daftar tautan ke berbagai/pelbagai situs jejaring sosial milik pengelola. Hal berikut makin menegaskan bahwa menyederhanakan blog itu tidak mudah (Dani Iswara .com).

Miskin pilihan menu

Pengunjung yang belum jelas akan mencari topik tertentu kemungkinan akan kebingungan menghadapi sajian menu yang terbatas. Lalu pasrah memilih salah satu judul & terpaksa berkomentar seadanya. Padahal, jika ada niat, pengunjung tetap bisa mencari topik yang sesuai dengan menelusuri menu arsip, fitur pencarian, atau navigasi lainnya.

Asumsi saya, halaman depan dengan pilihan menu yang ringkas lebih tepat digunakan oleh blog dengan ceruk/'niche' sempit. Jadi, blog tersebut jelas memiliki otoritas di topik tertentu. Sehingga halaman depan tidak perlu menyajikan multitopik & banyak pilihan. Apalagi jika sudah punya pengunjung rutin yang seminat.

Kurang pengoptimalan mesin pencari (SEO)

Dulu ada yang disebut code to text ratio. Semakin banyak konten teks dibanding markah kode (misal XHTML, CSS, javascript), makin bagus di 'mata' algoritma mesin pencari. Entah apakah pendapat itu masih berlaku atau tidak. Perkakas daring basicwebsitereview.com sepertinya masih memakai algoritma tersebut.

Hal itu sebenarnya sejalan dengan konsep standar Web yang merekomendasikan untuk memisahkan konten dengan elemen presentasional. Sehingga doctype strict serasa mendapat dukungan.

Kembalikan ke tujuan blog masing-masing.

7 tanggapan untuk “Aksesibel Berisiko”

retorika, apakah sebuah blog — pribadi — memerlukan sebuah mega menu? apa saja isinya? itu blog apa portal?

Memang sebaiknya sebuah blog membahas sesuatu secara terbatas atau sering disebut niche. Fakta — di lapangan :p — sepertinya telah menunjukkan bahwa blog gado-gado a la carte bisa dipastikan tidak memiliki pengunjung tetap selain teman-teman pemilik blog sendiri. :D

Masalah juga mungkin terjadi jika halaman posting (single-post) tidak terdapat menu tulisan terbaru. Kemungkinan kehilangan informasi terkini yang fresh bisa saja terjadi. Toh, tidak semua pengguna (pengunjung blog/situs) punya kebiasaan menelusuri menu arsip. Tapi kembali lagi pada jenis konten mayoritas pada blog tersebut. Jika isinya dominan berupa konten tak mudah lekang oleh waktu, menu tulisan terkini bisa diabaikan.

Oya, belakangan saya sering gagal membuka blog ini pada peramban Google Chrome dan Reqonq (pada Linux). Entah kenapa. Tapi kalau via Opera dan Firefox bisa (tidak ada masalah). Sekadar laporan saja.

iskandaria,
Daftar tulisan terkini hanya saya tampilkan di depan & arsip. Di 'single-post' hanya berisi daftar terkait. Dalam pikiran saya, itu bermaksud untuk tidak membunuh fungsi halaman depan.

Mengenai gagal akses blog ini, Pak Aldy juga mengeluhkan hal yang sama. Saya pun mengalami hal yang sama. Terutama jika kondisi server & koneksi Internet saya sedang lambat. Itu sudah risiko blog ini memakai berkas XSLT.
Satu lagi, WebKit memang belum bisa membaca berkas XSLT blog ini. Apalagi jika diblok oleh ekstensi tertentu. Some Web browsers can’t read my XSL yet (Dani Iswara .com).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.