Diperbarui 11 Agustus 2010 oleh Dani Iswara
Blog PersonField dikelola oleh Pak Aldy M. Aripin (profil beliau di situs IndoHijau.Net). Seorang pekerja keras berpengalaman di suatu perusahaan swasta nasional bidang kehutanan. Sering meluangkan waktu berbagi lewat tulisan-tulisan di blognya yang multitopik. Sambil bercengkerama dengan keluarganya via Internet.
Peninjauan dilakukan memakai mesin Linux Arch (beberapa huruf proprietari Windows terpasang) dan peramban Web Firefox (fx). Dengan bantuan daftar periksa Web yang saya buat, berikut ini pendapat saya sebagai pengguna.
Kesan positif
Selain kedua blog di atas, beliau juga mengelola situs Take Anything, Share Everything – Personal Field. Di samping kesibukan beliau keluar masuk pedesaan dan pelbagai areal hutan, ketiga blognya masih rutin diperbarui. Komentar yang datang pun disambutnya dengan baik. Entah jika ada situs atau aktivitas daring (dalam jaringan) lainnya. Efek positifnya, berarti otak terbiasa aktif berkreasi. Umumnya, stres akan tersalurkan. Tulisan terakhirnya, "Mungkin Anda Bisa Membantu?", berisi ide membantu sesama yang sedang tertimpa musibah.
Penelusuran tanpa gambar
Hampir semua item di tabel 'checklist' yang saya pakai, terpenuhi dengan baik. Cukup nyaman diakses tanpa gambar dengan koneksi Internet seadanya. Tidak takut akan kehilangan informasi.
Atribut title
di pranala
Beberapa atribut 'title' berisi informasi berulang, kurang informatif. Misalnya di pranala navigasi utama, judul blog, langganan pasokan/umpanan via RSS, judul 'posting', kategori, daftar tulisan terkait, dan daftar tulisan terkini. Ini memang kelemahan mesin blog WordPress. Silakan membaca kembali Web Accessibility and Title Attribute of WordPress (di Dani Iswara .com).
Struktur dokumen Web
Di halaman 'single post', terdapat 2 elemen h1
, tapi tanpa h2
. Sehingga susunannya menjadi agak kurang logis. Terutama bagi telinga pengguna pembaca layar komputer/'screen reader'.
Saya tidak menemukan alamat kontak di blog ini.
Kolom penelusuran/pencarian tertulis kata 'Search'. Dulu, di WCAG 1.0 memang sempat dianjurkan untuk mengisi teks di tiap kolom isian. Itu pun dengan kalimat catatan "sampai teknologi 'useragent' dan alat bantu teknologi mendukung" pembacaan kolom isian dengan baik. Di WCAG 2.0, hal itu tidak diwajibkan lagi.
Jadi, keberadaan ('pre-filled') teks di tiap kolom isian dianggap tidak perlu lagi. Malah repot jika harus menghapusnya dulu sebelum memakai fitur yang ada. Kecuali bermaksud memudahkan, seperti di kolom isian pengomentar. Pun pemakaian 'onclick-event javascript' belum tentu aksesibel sepenuhnya.
Saat tulisan ini dibuat, validator (X)HTML W3C melaporkan ada elemen span
dan strong
yang lupa dibuka di konten, tapi ada elemen penutupnya. Visualnya memang tidak kelihatan/bermasalah.
Sayang, hasil pencarian dan halaman arsip per kelompok (bulan, kategori) hanya menampilkan 1 judul per halaman.
Bagian komentar
Jarak antar baris di kolom tanggapan kiriman pengomentar, terasa terlalu rapat. Sepertinya perlu sedikit ruang/'whitespace' lagi di sana.
Tautan/pranala permanen untuk tiap kolom pengomentar tidak ada. Menjadi agak sulit untuk merujuk komentar seseorang di suatu topik. Solusinya, menambahkan informasi keterangan waktu dalam detik. Pernah saya tulis di Detail Blog Tidak Penting.
Elemen tabindex
tidak konsisten dipakai. Ada 1 tabindex di tombol 'submit' komentar (tersisa?). Lupa menghapuskah? Kini, pemakaian tabindex tidak wajib lagi untuk suatu kolom isian sederhana.
Penulisan nilai lebar kolom pada bagian textarea
mendapat peringatan dari Validator Validome. Lihat gambarnya: validasi oleh Validome.
... id="comment" class="replyarea" rows="5" cols="100%"></textarea>
Pak Aldy mungkin punya alasan tersendiri mengapa tidak/belum menyediakan fitur langganan komentar via surat elektronik/surel untuk diskusi yang lebih baik.
Ringkasan
Desain minimalis tidak selalu disertai dengan penulisan kode yang sederhana. Ada makna di balik deretan kode. Semoga ketelatenan Pak Aldy bisa menginspirasi pengguna yang lain.
Terima kasih untuk Pak Aldy yang sudah membuat halaman Web menjadi cukup mudah diakses dan digunakan. Setidaknya oleh saya.
Ini tinjauan pertama setelah informasi penawaran 'review' blog dibuka.
23 tanggapan untuk “Tinjauan Blog PersonField.Web.Id”
Bli Dani,
Respon yang luar biasa cepat.
Sekarang terjawab sudah apa yang harus saya perbaiki. Selama ini mencoba memperbaikinya tapi masih belum menemukan solusi.
:D ketahuan kalau templatenya habis diperbaiki tetapi tidak sempurna sehingga masih menyisakan sampah tab index.
Kolom kontak memang tidak dibuat Bli, wong blog lebih tidak berguna kok. Namun layak dipertimbangkan untuk di buat.
Terkait mengenai title bli, jujur saya bingung dengan mahluk yang satu ini. Mohon solusinya bli, apakah title sebaiknya dikosongka saja [ title=”” ] ? karena seperti yang bli bilang defaultnya memang seperti itu, akibatnya pengulangan tidak dapat dihindari.
Terima kasih bli Dani.
Bli alamat emailnya salah.
Halaaah, kok jadi grogotan gene ya ?
Bli Dani,
Apa karena terlalu cepat rentang antar komentar sehingga komentar yang pertama hilang/ditelan akismet ?
Pak Aldy,
mumpung lagi troubleshooting Arch, gara-gara libssl itu. Nanti ngga sempat lagi.
Yang atribut title ada plugin 'remove title plugin', tapi berisiko mengganggu fungsi arsip. Pakenya terbatas. Sementara kalo ngebet banget, ya ngulang bersih-bersih core-nya tiap upgrade mesin. :(
Pak Aldy,
yang ditangkap satpam itu mungkin karena surel-nya terdeteksi baru/salah keitk itu.
Rayimas, maaf kalau keluar dari topik review blog milik pak Aldy. Entitas apos mu di render mentah di google reader lho ya.
Harry,
itu dulu alasan make polosan latin tanpa numerik/nama. Kelemahannya di sana, Pakdhe. Termasuk di beberapa peramban mobile jadul. cmiiw Makasi laporannya, Pakdhe. :)
[…] Tinjauan Blog PersonField dibuat dengan bahasa yang sederhana dan ringkas, tetapi justru memberikan kemudahan bagi saya untuk melakukan evaluasi lanjutan blog ini, karena memang sedari awal blog ini diupayakan valid x/html dan css setiap halamannya. […]
semakin tahu kelemahan dan kelebihan suatu blog setelah direview.. :)
salam kenal Bli dani ^_^
delia,
salam kenal Lia. Pendapat tiap orang kan memang unik. Bukan sekadar benar salah atau kurang lebih saja. :)
wah… jadi pengen di review juga nih.. hehehe
Penasaran lihat review Blognya Mas ALdy
keren cara reviewnya mas Dani
salam kenal :)
Danu Akbar,
serius rela ditinjau? Nanti saya cek dulu ya?
nakjaDimande,
hai dok, makasi apresiasinya. Salam. :)
Kalau blog saya sih jangan ditinjau dari aksesibilitas atau validitasnya. Mungkin gara-gara terlalu fokus pada user interface jadi mengabaikan keduanya ―lagipula saya menggunakan blogspot sudah tentu tidak valid―.
Tapi jujur setelah banyak membaca artikel-artikel blog ini, saya merasa harus meningkatkan aksesibilitas blog. Terutama untuk reading experiancenya. Terimakasih
ardianzzz,
menurut saya, tidak perlu juga terlalu kaku dengan aksesibilitas dan validitas. :) Saya percaya blogspot bisa dibuat valid pada batasan kondisi tertentu. Antarmuka dan kemudahan pakai bagi kebanyakan pengguna juga menarik diselami.
Blog saya mau juga dilakukan peninjauan khusus, siapa tahu ada kesalahan yang harus segera dikoreksi. Terimakasih ya Bli dokter..
Danu Akbar,
untuk Mas Danu, situs danuakbar.com-nya cukup memenuhi persyaratan saya. Ikhlas ditinjau beneran nih?
TuSuda,
sudah sekalian saya jawab di review request ya Bli Putu.
Oh ini to blognya mas Dani nyang barusan dirasani ama mas Aldy, oke banget nih mas. Aksesnya cepat kayak jalan tol. Mau dong aku direview mas, biar aku tahu rasa. :lol:
TKB,
boleh saja pak..kalau memenuhi syarat yang saya pakai.. :)
Untuk hal-hal teknis saya tidak bisa banyak komentar deh buat blog Pak Aldy. Saya cuman bisa ngasih masukan dari sisi konten dan tagline blog beliau. Sudah saya berikan di TKP :)
cols=”100%” dan aria required (pada script +komentar) kadang memang ga bikin valid, solusinya pakai apa ya mas dani??
Achot,
persen dan aria required dihilangkan saja. Setelan lebar textarea bisa dilakukan via CSS. Aria required belum didukung oleh banyak alat bantu teknologi.